![]() |
Rumah Adat Nias | Foto : Istimewa |
Balugu ZEGA ANA’A dan Balugu ZEGA HELESÖRÖMI mempunyai silsilah keturunan dari atas, dapat dilihat di beberapa Surat/bagan Silsilah Keturunan ZEGA (Sura nga’ötö ZEGA) yang ada, dan juga yang diceritakan atau dituturkan oleh orang tua secara turun temurun (Folklor), serta pada berbagai tulisan yang ada kaitannya dengan marga Zega. Silsilah leluhur Marga Zega dimaksud, adalah keturunan LUOMEWÖNA anak bungsu dari Balugu SIRAO UWU ZIHÖNÖ, sebagai berikut:
Generasi 1 :
LUOMEWÖNA alias Balugu Holi Luomewöna, raja di Teteholi’ana’a, memiliki anak:
Generasi 2 :
SILÖGUBANUA yang sampai di Tanö Niha, di Hiambanua Oyo memiliki anak:
Generasi 3 :
SEBUA MOROIBALANGI pindah ke Gomo, memiliki anak tiga orang:
Generasi 4 :
a). SIGELA-GELA LUO;
b). SÖRÖMI LUO;
c). SEBUA SIGELA-GELA LUO
(4a) memiliki anak:
Generasi 5 :
HAŴA ERE GOWASA (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 6 :
TUHA MAZAUWU (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 7 :
LAZUZU'ANA'A (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 8 :
LAKHELE (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 9 :
LAKHILO (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 10 :
SEBUANAMÖLÖ (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 11 :
OWAHALANGI (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 12 :
ÖLITA BANUA (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 13 :
GA'UZANUZANUA (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 14 :
TARITÖHIAMBANUA (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 15 :
LARIA'EREWASE (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 16 :
TUHA LAWAWÖ (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 17 :
SÖ’UBANUA (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 18 :
NAMBAHA (bermukim di Gomo); memiliki anak:
Generasi 19 :
LARISUMÖLA alias Balugu ZEBUA NAMÖLÖ LARISUMÖLA saat masih anak muda (ono matua sihino döla) meninggalkan Gomo dan pindah ke arah utara bersama para pembantunya (sawuyunia). Sampailah mereka di dekat muara sungai Idanoi. Karena sudah terlalu sore mereka sampai di daerah itu, maka mereka mendirikan pondok di situ. Hanya LARISUMÖLA yang tidur diatas pondok sedang para pembantunya tidur di lorong pondok dengan menggelar daun-daun pisang (bulu gae/lalae) sebagai alas tidur mereka. Pada keesokan harinya saat mereka bangun, mereka sangat terkejut karena tikar mereka dari daun pisang sudah merah (lalae no oyo). Hal itu terjadi karena daun pisang itu berlumur darah, dan ternyata pada saat para pembantunya terlelap tidur mereka digigit lintah yang besar-besar itulah sebabnya lalae oyo. Atas kejadian itu LARISUMÖLA menamai dataran rendah (daso) itu “Daso Laezoyo”. Selanjutnya pagi itu LARISUMÖLA pergi mandi di muara sungai Idanoi itu; beliau melihat ada kulit padi yang terapung (uliho wakhe solangi) di permukaan air, itu pertanda bahwa di arah hulu sungai itu ada manusia. Setelah mereka menelusuri ke bagian hulu, mereka sampai di kampung (banua) Onowaembo Tölamaera. Perkampungan itu dipimpin oleh Balugu GEA, mereka bertamu di rumah Balugu Gea dan pada saat mereka sedang dijamu oleh tuan rumah; LARISUMÖLA melihat ada gadis dewasa berparas cantik yang bernama BURUTILAMA ternyata saudari Balugu Gea, LARISUMÖLA tertarik dan jatuh cinta pada gadis itu. Setelah dia sampaikan hasratnya kepada Balugu Gea, maka beliau setuju dan jadilah LARISUMÖLA mengawini BURUTILAMA. Balugu Gea mengetahui bahwa iparnya LARISUMÖLA itu memiliki kesaktian (ilmu kebal), maka sebagai benteng supaya aman wilayahnya dari gangguan para bajak laut, perampok manusia (emali sanagö niha) Balugu Gea menganjurkan kepada iparnya LARISUMÖLA supaya mereka membuka hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman di dekat muara sungai Idanoi sampai ke pinggir laut. Kemudian wilayah itu menjadi milik keluarga iparnya itu, dan beberapa tahun kemudian LARISUMÖLA mendirikan kampung (banua) yang dinamainya Ononamölö Laraga; dengan membuat pesta adat (owasa) dan dia diberi gelar Balugu ZEBUA NAMÖLÖ, beliau mempunyai anak dua orang:
Generasi 20 :
a). IAGÖTANÖ alias Balugu DÖNGÖMBANUA, (bermukim di Ononamölö Laraga);
b). BÖRÖDANÖ (bermukim di Eno’otanö); IAGÖTANÖ Balugu DÖNGÖMBANUA (20a), memiliki dua orang anak:
Generasi 21 :
a). SAMASI NIHA (bermukim di Idanögawo);
b). SIKHÖ SEBUA alias Balugu ALIZUZU (bermukim di Ononamölö Laraga);
SIKHÖ SEBUA (21b) alias Balugu ALIZUZU, memiliki empat orang anak:
Generasi 22 :
a). LAFOYO LATIO (bermukim di Ononamölö Laraga);
b). LANÖ (bermukim di LÖLÖ ZIRUGI);
c). HINAO MANOFU (bermukim di MORO'Ö LAHÖMI);
d). MANOFU GABUA (bermukim di KARE ALASA).
LAFOYO LATIO (22a), memiliki dua orang anak:
Generasi 23 :
a). Balugu SANAYA LUO (bermukim di Ononamölö Laraga);
b). GERAHU TÖLU (bermukim di Ononamölö Laraga);
GERAHU TÖLU (23b), memiliki seorang anak:
Generasi 24 :
MOYO TUHAGAFÖKHA, memiliki dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan:
Generasi 25 :
a). SEGA , alias Balugu ZEGA ANA'A
b). HELE, alias Balugu ZEGA HELESÖRÖMI
c). ELEAWANIKHA (istri dari Balugu ZILIWU).
Balugu ZEGA ANA’A dan Balugu ZEGA HELESÖRÖMI mereka mempunyai anak berjumlah tujuh orang yang sering disebut Sifitu Mo’ama. Mereka semua sangat rukun, mengasihi satu sama lain layaknya seperti seayah/seibu, karena kedua ayah mereka selalu menanamkan pada mereka betapa tingginya nilai persaudaraan (lakhömi sebua wahasara dödö zifatalifusö). Mereka ialah Anak dari Balugu ZEGA ANA’A lima orang:
1. ALITÖ LUO ZEGA;
2. LAWÖLÖ LUO ZEGA;
3. ARAMBA LUO ZEGA;
4. BA’U SEBUA ZEGA;
5. IDANÖ LUO ZEGA;
Anak dari Balugu ZEGA HELESÖRÖMI dua orang:
6. LÖMBU DUHA ZEGA;
7. HALU FAFÖFÖ ZEGA.
Sifitu Mo’ama ini (anak-anak dari 2 leluhur Marga Zega) mereka berkeluarga dan memiliki anak cucu, berkembang semakin banyak. Pada tahun 1670 mereka mengambil kesepakatan memperluas wilayah pemukiman untuk anak cucu mereka kedepan. Karena di Tetehösi Afia sangat terbatas, karena di depan/sebelah timur dan di belakang/sebelah barat ada jurang. Mereka berembuk yang dihadiri kedua ayah mereka, yang sulung ALITÖ LUO ZEGA; menyampaikan gagasan mengatakan “biar saya yang tertua di antara kita yang 7 orang ini, walau sebenarnya saya berhak tinggal menetap di kampung orangtua kita, namun saya sarankan agar adik saya LAWÖLÖ LUO ZEGA yang paling pantas tinggal menetap di kampung kita ini, karena dia yang pertama berkeluarga (si’oföna tobali satua)”. Dari penuturan orangtua bahwa ALITÖ LUO ZEGA memiliki kesaktian (ilmu kekebal) dalam berperang, yang suka berkeliling Pulau Nias melatih para pemuda berperang (mamaguruö niha), sehingga waktu dia pulang di Tetehösi Afia beliau sudah lanjut usia dan semua adik-adiknya yang 6 orang sudah berkeluarga, sehingga beliau yang terakhir berkeluarga di antara mereka.
Atas kesepakatan Sifitu Mo’ama pada tahun 1670 itu, mereka menyebar dengan terbagi empat kelompok sebagai berikut:
1). ALITÖ LUO ZEGA (26a), dan dua orang anak saudaranya ARAMBA LUO ZEGA (26c) menuju arah utara, dan ALITÖ LUO ZEGA menetap di dekat aliran Sungai SOWU dan cucunya yang mendirikan Tugu batu (Gowe atau Sila’uma) di HILIMBOSI. Keturunannya menyebar di Awa'ai, Aramö, dan didaerah-daerah lain.
Anak-anak dari ARAMBA LUO ZEGA (26c), menyeberangi sungai Sowu dan mereka menuju arah penggunungan, dan mereka mermukim pertama di Tugala manu, penyebarannya ke Hilimbowo, Tetehösimaziaya, Maziaya (Hilindruria), Tarahösö, Afulu, Tuhemberua, dan di daerah-daerah lain.
2). LAWÖLÖ LUO ZEGA (26b), bersama anaknya Balugu LÖLÖMATUA BEKHU ZEGA (27) mereka yang tinggal di TETEHÖSI AFIA keturunan mereka menyebar di Tetehösi, Hiligafia, Lasara, Orahili, Bala, Ononamölö, Mazingö ada yang ke Olora, Hiligeo Afia, Faekhu, ada yang ke Hiligauko, Bogalitö, dan Hilimagiao (keturunan mereka Bupati M. Sani Zega), dan di daerah-daerah lain.
3). BA'USEBUA ZEGA (26d), dan adiknya IDANÖ LUO ZEGA(26e) menuju arah penggunungan kearah barat, mereka berdua kakak adik istri mereka (sifagabalö) dan ikut pindah juga ipar mereka anak Balugu Dawölö, yang bermukim di Dahana Sowu, Megana, Banuasibohou. BA'USEBUA ZEGA (26d) anak cucunya menetap di Lölöwua, Banua Sibohou, Nazalöu Sebua, Söröna, dan didaerah-daerah lain.
IDANÖ LUO ZEGA(26e), anak cucunya menetap di Ononamölö Sowu, Sanawuyu Sowu, Hilimböwö, Hiliweto Singa Mua, ada yang pindah ke Ononamölö2 Larumae, di Gawu-gawu Bo’usö, Ombölata, Afia, Olora, Gidö, dan didaerah-daerah lain.
4). LÖMBUDUHA ZEGA (26f); ba HALUFAFÖFÖ ZEGA (26g) menuju arah selatan bermukim di Bo'usö, menyebar di daerah Lölö'ana'a, Lölömoyo, Hiligeomazingö, Huno, Zari-zari, dan didaerah-daerah lain.
(seksi dokumentasi dan publikasi)
0 Komentar